oke sekarang saya sudah mulai disibukkan dengan monotonnya segala urusan kuliah, update sudah mulai jarang dan komplek blogging saya pun sudah mulai tumbuh bunga bakung, tanpa anyelir dan tanpa melati, miris memang, untuk melakukan update saja harus mencuri - curi waktu dikala kuliah sedang tidak sibuk atau malah saat dosen tercinta sedang asyik tertidur dirumahnya masing - masing.

hari ini sabtu 26 september sedari pukul delapan pagi saya berada di kampus, menurut jadwal harusnya saya sudah terlambat sekitar setengah jam, tapi menurut realita saya menjadi orang pertama yang akhirnya sampai di kelas. ya begitulah keadaan kelas saya sekarang, sunyi, sepi, sendiri tanpa satupun yang menemani. yah terpaksa saya menunggu dengan sabar kehadiran sang dosen tercinta.

setengah jam menunggu belum ada tanda - tanda kemunculan sang dosen tercinta hingga akhirnya genap satu jam barulah dosen tersebut masuk. but then she makes me disappointed, masuk kelas dengan santainya lalu dengan entengnya berkata "maaf saya bukan dosen kalian seterusnya, saya hanya masuk minggu ini saja, maka saya hanya akan absen kemudian pergi". jika ini hari yang normal maka saya akan senang saat dosen ingin keluar cepat. tapi ini sama sekali bukan hari yang normal. ini hari dimana seorang mahasiswa dikecawakan oleh keadaan, andai dosen itu tahu.

saya berpikir, untuk apa saya berusaha datang tepat waktu jika dosen saja tidak menghargai waktu, yah mungkin dia hanya seorang dosen sementara tapi tidak sewajarnya juga ia datang sebegitu terlambatnya. ternyata memang pola pikir negara sebelah masih terlalu lambat, mereka berani menyia - nyiakan waktu untuk masalah pendidikan, maka wajarlah banyak orang terdidik yang moralnya tidak terdidik dan terlambat.

jika saya tahu kejadiannya akan seperti ini tentu saya masih akan dirumah dan mengerjakan hal lain, seperti merawat komplek blogging saya ini, dan tentu isinya bukanlah keluhan seperti sekarang ini. yah tapi sekarang nasi sudah menjadi bubur, sekarang tinggal bagaimana cara saya mengubah bubur ini menjadi lebih enak saja. memang sebuah kekecewaan itu berat tebusannya dan baru lama akan terobati. ah sudahlah toh mereka yang disana tidak akan peduli dengan kekecewaan seorang blogger norak, masih banyak masalah yang harus mereka selesaikan katanya.

salam hangat dari blogger norak yang sedang kecewa